 |
pict by technischblog.com |
Saya sd hari ini masih suka heran jika menemukan di forum2 atau ada yg chatting,
berkeluh kesah tentang mengapa mereka ditolak permohonan adsensenya.
Padahal tiap kali google menolak permohonan adsense, pasti disertakan keterangan sangat jelas spt di skrinsut.
Mari kita bahas satu demi satu.
1. Situs yg menampilkan iklan google harus menyediakan nilai yg signifikan bagi pengguna/ pengunjung situs.
Sebagai penayang (iklan), Anda harus menyediakan konten yg unik dan
relevan agar pengguna memiliki alasan yg kuat u berkunjung ke situs
Anda.
Penjelasan:
Mosok tulisan spt itu belum jelas artinya?
Nilai yg signifikan = nilai yg ngaruh, nilai yg jelas.
Nilai yg signifikan itu wujudnya apa?
Ada di paragraf berikutnya, yaitu = konten yg unik & relevan.
Unik berarti beda daripada konten lain di website lain atau pun harus beda dgn konten lain di website yg sama.
Relevan berarti, jika niche yg dibidik adalah kesehatan...maka jangan sekali2 mengisi website dgn artikel seputar hape atau software,
kecuali jika yg dibahas adalah hape atau software dgn fitur2 kesehatan misalnya
cek tekanan darah atau software yg baru dirilis u mendeteksi tingkat stress seseorang.
Website berniche kesehatan masih boleh membahas tentang tahu goreng,
asalkan dengan sudut pandang hubungan tahu goreng dgn kesehatan manusia,
sebagai salah satu sumber penting untuk produksi collagen di dalam
tubuh manusia misalnya, bukan tentang resep lezat pembuatan tahu goreng.
Mengapa tahu goreng ikut dibahas di sini?
Karena Saya ini mastahu...Mas2 yg suka makan tahu.
Tahu goreng salah satunya.
:v
:v
:v
2. Jangan tempatkan iklan di halaman yang dibuat secara otomatis, atau
berisi sedikit konten asli atau tidak berisi konten asli samasekali.
Ini juga sangat jelas.
Halaman2 yg diolah menggunakan agc, auto generated content dan kawan2nya, dengan demikian rawan kena penalty google...berpeluang besar ditolak permohonan penempatan iklan adsense di dalamnya.
Halaman yg berisi copas sepenuhnya sampai ke template2nya, desain2nya, kode2 htmlnya, pengaturan h1 h2 dstnya, isi gambarnya,
dengan demikian bisa dipastikan bakal kena penalty juga...berpeluang besar ditolak permohonan adsensenya.
3. Situs Anda juga harus menyediakan pengalaman pengguna yang baik melalui navigasi dan pengaturan yang jelas.
Pengguna harus dapat dengan mudah mengeklik seluruh halaman Anda dan menemukan informasi yang dicari.
Soal navigasi, artinya jelas. Situs perlu dilengkapi dgn contact us, privacy policy, disclaimer.
Yang masih termasuk navigasi juga adalah struktur menu yg jelas.
Jangan sampai misalnya di menu bertuliskan tahu, setelah diklik
ternyata di dalamnya berisi artikel2 yang membahas tentang objek2 wisata
di Antartika.
Bayangkan betapa sebelnya pengunjung jika
mengalami hal ini...dia pasti menjadi merasa tersesat karena navigasi/
penunjuk arah yg menyesatkan.
Lha wong ngeklik menu bertuliskan tahu, berharap menemukan tulisan tentang tahu goreng di dalam salah satu isi menunya,
kok malah yang muncul adalah artikel tentang objek2 wisata di antartika?
Saya pribadi sebagai mastahu, Mas2 yg suka makan tahu, dongkol jika mengalami hal tersebut.
Para penggemar tahu yang lain di seluruh dunia ini pun akan dongkol juga jika mengalami hal yang sama.
Hahaha...
Google akan mendeteksi para pengunjung yg sebel ini dari tingkat bounce rate suatu situs.
Jika situs baik2 saja...pasti tingkat bounce ratenya sangat rendah,
karena jauh lebih banyak pengunjung yg nyaman brwosing2 atau scrolling2
isi di dalam website itu daripada yang memutuskan minggat dalam tempo
sesingkat2nya.
Bounce rate = rata2 jumlah pengunjung yg minggat secepat kilat.
Lanjut ke poin berikut...
Pengguna harus dapat dengan mudah mengeklik seluruh halaman Anda dan menemukan seluruh informasi yang dicari.
Salah satu wujudnya adalah, minimalkan dead link atau link yg mengarahkan ke halaman berkode 404.
Juga link yg redirecting berkali2.
Juga link yang mengarahkan ke floating ads.
Hal2 spt itu mempersulit,
bukan mempermudah pengunjung menemukan informasi yg dicari...shg
website yg banyak berisi hal2 spt itu, bakal sulit diterima permohonan
adsensenya.
***
Sudah ya, gitu saja.
Saya sertakan skrinsut penolakan adsense beserta keterangannya.
Skrinsut itu diambil dari salah satu forum, yg salah satu anggotanya curhat mengapa permohonan adsensenya ditolak.
Saya heran dgn orang itu & orang2 yg lain yg mengeluhkan hal yg sama.
Sudahkah mereka coba baca dgn seksama keterangan dalam form penolakan adsense oleh google itu?
Kalau sudah, mosok tidak mudeng juga dgn keterangan dari Google yg disertakan dalam form penolakan itu?
Misalnya ada yg masih tidak mudeng juga,
Saya harapkan tulisan singkat di atas dapat membantu agar menjadi mudeng, ngerti, ngeh...minimal sedikit dua dikit.
Selebihnya monggo dicari sendiri.
Karena makan tahu goreng dengan cara mengunyahnya sendiri itu,
sebenarnya lebih sik asik daripada makan tahu goreng dari hasil kunyahan orang lain.
Betul apa benar?
source Fb: Manteb Wibowo